Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias
Proses Pembesaran Ikan Hias.
Dalam proses pembesaran budi daya ikan hias, tentu dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang dapat mendukung proses pembesaran tersebut terutama pada bahan - bahan berikut , yaitu :
- pemberian pakan,
- pemeliharaan,
- pengendalian hama/penyakit yang terdiri dari- penyakit bintik putih,- penyakit Tricodiniasis,- penyakit Tetrahymena,- penyakit Cacing, dan
- proses panen.
- Pemberian Pakan Ikan Hias.
Benih ikan hias diberikan pakan artemia bahkan cacing sutra/tubifex yang diberikan selama 3 kali sehari, dengan jumlah pakan 3-5% dari berat total ikan. Waktu pemberian pakan yaitu pada pukul 7 pagi, pukul 1 siang, dan pukul 5 sore hari.
Pakan untuk benih yang berukuran kecil yaitu tubifex yang dicincang, kutu air ataupun jentik nyamuk, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali setiap hari. Pakan alami dijadikan sebagai pilihan utama sebab memiliki keunggulan yang diantaranya sebagai berikut :
- Memiliki kandungan protein yang tinggi,
- Pakan alami diberikan pada ikan dalam kondisi hidup, pakan alami yang bergerak dapat menarik perhatian ikan untuk memakannya.
- Pakan alami sesuai dengan bukaan atau ukuran mulut ikan, sehingga ikan tidak merasa kesulitan saat menikmati makannya.
- Pemeliharaan Ikan Hias.
Proses pemeliharaan ikan hias air tawar dalam wadah budi daya akuarium, dengan cara penyiponan/penyadotan minimal 2 kali setiap hari, pemberian pakan ikan, dan pengecekan kualitas air.
Penggantian air dilakukan minimal 2 minggu sekali atau ketika airnya sudah mulai nampak keruh. Untuk mengurangi tumbuhnya penyakit, harus dilakukan pengukuran kualitas air mencakup suhu, tingkat keasaman dan oksigen terlarut di dalam airnya.
- Pengendalian Hama Penyakit Ikan Hias.
Penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias terdiri dari beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
- penyakit bintik putih,
- penyakit Tricodiniasis,
- penyakit Tetrahymena, dan
- penyakit Cacing,
1. Penyakit bintik putih pada ikan hias.
Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias |
Jasad penyebab penyakit bintik putih pada ikan hias adalah Ichthyophthirius Multifillis. Penyakit ini dikenal atau disebut dengan nama " Ich" atau "white spot". gejala klinis yang situnjukkannya adalah adanya bintik putih pada ikan baik itu pada kulitnya, sirip, mata, dan insang, yang sering terjadi pada ikan berukuran kecil (benih). Kasus insfeksi penyakit ini sering terjadi pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air yang rendah berkisar ( < 25 derajar selsius ).
Peanggulangan parasit dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kualitas air dalam keadaan yang optimal antara lain air cukup oksigen, mengurangi kepadatan dan mempertahankan suhu air. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan dalam suatu wadah pada larutan campuran formalin 25 ml/meter kubik air dan malachite green oxalat 0.15 g/meter kubik air selama 24 jam.
2. Penyakit Tricodiniasis pada ikan hias.
Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias |
Penyebab penyakit ini yaitu parasit trichodina sp. Parasit ini banyak dialami oleh ikan dengan ukuran benih terutama jika ikan berada dalam keadaan stres yang disebabkan kepadatan tinggi, penanganan yang kurang baik, pemberian pakan yang tidak tepat baik dari segi mutu ataupun jumlahnya, terutrama pada keadaan suhu yang rendah.
Gejala klinis yang ditunjukkanya adalah ikan hias yang terinfeksi biasanya menggosokkan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam. Adapun penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan dengan penaganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budi daya yang baik. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/meter kubik air selama 24 jam, atau acrivalin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan bak atau wadah penampungan.
3. Penyakit Tetrahymena pada ikan hias.
Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias |
Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut kalau dilihat dengan mikroskop berbentuk seperti buah pear.
Gejala klinisnya adalah menggosokkan tubuhnya pada dinding atau dasar kolam atau bak, serta mengibas-ibaskan siripnya. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan acrifalvin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15-30 menit.
4. Penyakit Cacing pada ikan hias.
Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias |
Cacing tersebut biasanya terdapat pada insang maupun kulit. Cacing jenis Dactygolyrus sp. dan Gyrodactylus spp, serta Quadriacanthus sp, merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budi daya, terutama yang memiliki ukuran kecil.
Gejala klinis penyakit ini yaitu frekwensi pernapasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosokkan tubuhnya ke dasar atgau ke dinding bak atau kolam dan lama kelamaan ikan akan menjadi kurus.
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan padat penebaran dan melakukan pengobatan dengan menggunakan formalin 150 ml/ meter kubik air, dengan cara perendaman dalam wadah penampungan.
- Pemanenan Ikan Hias.
Benih ikan hias akan mulai memiliki warna pada usia sekitar 2 bulanan dan sudah dapat dipasarkan. Proses panen ini dapat dilakukan secara total ataupun parsial/sebagian. Panen total adalah panen dilakukan dengan cara menjual keseluruhan hasil budi daya ikan hias tanpa melalui pensortiran, sedangkan parsial/ sebagian dilakukan hanya dengan berdasarkan ukuran, umur dan kelamin.
Pada panen parsial dilakukan penyortiran dengan cara memilah dan memilih dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari sebab suhu lingkungan lebih rendah dan stabil.
Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias |
Kegiatan panen diakhiri dengan pengepakkan yang dilakukan secara terbuka ataupun tertutup. Pengepakkan terbuka adalah pengemasan yang biasanya dilakukan pada proses pengiriman jarak dekat dengan memsakkannya kedalam drum plastik, sedangkan wadah tertutup adalah pengemasan yang dilakukan dengan memasukkan ikan kedalam kantong yang berisi air ( sepertiga bagian ) diikuti pemberian gas oksigen yang diikat ujungnya menggunakan karet gelang.
Demikian penjelasan singakat tentang Proses Pembesaran Budi Daya Ikan Hias tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Kemendikbud-RI_2018
Tim Penulis : Dwi Sri Handayani Nuswantari, dkk
Pencetak : Masmedia Buana Pustaka