Proses Perancangan, Contoh, Produksi Produk Teknologi Transfortasi dan Logistik
Sesuai dengan tema atau judul diatas, dalam hal proses perancangan produk teknologi transfortasi dan logistik dibagi menjadi beberapa bagian penting yang diantaranya adalah : Proses identifikasi masalah, mencari solusi melalui curah pendapat, rasionalisasi, prototyping/studio model, dan penentuan desain akhir. Ke lima cara tersebut merupakan unsur utama yang paling penting dalam hal perencanaan.
A. Pengertian Transfortasi dan Logistik.
Transfortasi, yaitu proses perpindahan manusia/barang dari suatu tempat ke tampat yang lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerkakan oleh manusia atau dengan mesin dengan tujuan untuk memudahkan manusia atau barang dalam melakukan mobilisasi aktifitas sehari-hari.
Logistik, yaitu seni serta ilmu, energi, barang, informasi, serta sumber daya lainnya seperti produk, manusia, jasa, dari sumber produksi ke pasar dengan maksud tujuan untuk mengobtimalkan penggunaan modal. Logistik juga mencakup integrasi transfortasi, informasi, inventori, perdangangan, pemaketan, dan reserve logistik.
B. Proses Perancangna dan Contoh Produksi Produk Transformasi dan Logistik.
a. Identifikasi Masalah.
Perancangan produk dilakukan dengan maksud untuk menemukan solusi dari sebuah permasalah yang dalam hal tersebut, permasalahan transfortasi dan logistik. Proses ini diawali dengan identifikasi masalah transfortasi atau logistik yang terdapat dilingkungan sekitar. Berikut beberapa pemaparan tentang contoh masalah transfortasi tersebut.
- Seorang konsumen membeli jus dan hendak membawanya ke rumah. Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar konsumen membawa jus tersebut dengan nyaman tanpa harus tertumpah?
- Suatu usaha katering makanan ingin membawa ratusan piring makan lengkap dengan sendok dan garpunya untuk suatu pesta terbuka. Pertanyaannya ialah, bagaimana caranya agar piring - piring tersebut dapat tiba dilokasi tersebut dengan kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk kendaraan roda empat?
- Sebuah jamur dipanen dari rak jamur yang dibentuk secara vertikal membutuhkan alat bantu untuk dibawa dan disimpan di peyimpanan yang memudahkan dan melindungi jamur agar jamur tidak sampai rusak.
b. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat.
Berikutnya yaitu mencari solusi, ide, atau pendapat dari masalah tersebut diatas. Cara yagn bisa kita lakukan yaitu, dengan melalui curah pendapat yang dilakukan dengan kelompok yang dalam prosesnya ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak mungkin ide yang dimunculkan bahkan hingga ide-ide yang tidak masuk akal pun dikeluarkan.
Selanjudnya, menuangkan ide atau gagasan tersebut kedalam sebuah sketsa da jangan sampai ada perasaan takut sebab tak ingin salah karena setiap orang berhak untuk mengeluarkan pendapatnya, dan saling menghargai pendapat, dan boleh memberikan dan mengembangkan ide yang bersumber dari ide yang sebelumnya, serta mencatat setiap ide yang keluar. Ide tersebut terdiri dari ukuran, bentuk wadah, atau tempat barang, sumber tenaga, dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lainnya.
c. Rasionalisasi.
Rasionalisasi adalah proses pengevaluasian ide atau gagasan yang muncul dengan berbagi pertimbangan - pertimbangan teknis, di antaranya cara mennggunakannya, pakah memungkinkan untuk diproduksi dengan menggunakan teknik prduksi yang ada pada saat ini? bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar dapat dengan mudah digunakan oleh manusia? dan lainnya.
d. Prototyping/Studio Model.
Sketsa dari semua ide yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya merupakan format 2 dimensi, yang artinya hanya sebatas gambar pada bidang datar saja. Maka dari itu, agar produk tersebut bisa digunakan maka kita harus membuat produk transfortasi dan logistik versi 3 dimensi melalui studi model.
Studi model dapat dilakukan dengan materi atau bahan yang sebenarnya atau yang bukan materi yang sebenarnya. Material yang sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk yang akan dibuat dengan alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model yaitu gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan perakat bahan).
e. Penentuan Desain Akhir.
Penerapan desain akhir dilakukan melalui diskusi atau evaluasi untuk menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan bentuk atau desain akhir yang dipilih dari produk teknolgi transfortasi dan logistik tersebut.
C. Proses Produksi Produk Logistik dan Transfortasi.
Pada proses ini diawali dengan persiapan produksi yang dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar kerja), atau gambar pola yang akan menjadi contoh untuk kebutuhan pembelian bahan.
Tahapan dari produksi produk transfortasi dan logistik ini terdiri dari
- Pembahanan,
- Pembentukan,
- Perakitan, dan
- Finishing (penyelesaian).
a. Pembahanan Produk Logistik dan Transfortasi.
Tahapan pembahanan adalah persiapan bahan atau material agar siap untuk dibentuk. Misalnya pada proses pembuatan produk pembawa gelas jus, dilakukan dengan cara menggambarkan pola pada kertas karton dan memotongnya sesuai dengan pola. Penempatan pola pada setiap lembar kertas harus mempertimbangkan efisiensi bahan.
Proses Perancangan, Contoh, Produksi Produk Teknologi Transfortasi dan Logistik |
Untuk produksi dalam jumlah yang terbatas, proses pemtongan dapat dilakukan dengan gunting, pisau cutter dan cara yang teliti agar hasilnya rapi dan untuk proses produksi dalam jumlah yang besar, proses pemotongan dapat dilakukan dengan penggunaan Cutting punch, yaitu pemotong yang sudah berbentuk pola dan terbuat dari plat besi.
b. Proses Pembentukan Produk Logistik dan Transfortasi.
Proses pembentukan bahan baku bergantung pada jenis materialnya, bentuk dasar material, dan bentuk prosuk yang hendak dibuat, Misalnya, produk dengan bahan kertas dibentuk dengan cara dipotong, sedangkan material kayu, bambu atau rotan dibentuk dengan cara dpotong atau dipahat.
Pemotongan dilakukan sesuai dengan pola yang direncanakan, selain proses pemotongan, pada banan rotan dapat dilakukan dengan proses pembengkokan dan untuk besi dilakukan dengan teknik las, sedangkan pada logam lempengan dibentuk dengan teknik pengetokan.
c. Perakitan Produk Logistik dan Transfortasi.
Biasanya, setiap produk terdiri dari beberapa bagian yang terpisah, misalnya bagian rangka, bagian dinding, dan roda. Perakitan adalah menggabungkan bagian - bagian dari sebuah produk yang masih terpisah dan belum terbentuk sepenuhnya.
Proses Perancangan, Contoh, Produksi Produk Teknologi Transfortasi dan Logistik |
Proses perakitan dapat di lakukan dengan menggunakan alat bantu lainnya seperti perekat atau lem, paku, benang, tali atau menggunakan teknik sambungan tertentu lainnya.
d. Finihsing Produk Logistik dan Transfortasi.
Proses ini dilakukan sebagai tahap akhir sebelum produk tersebut dimasukkan kedalam kemasan. Proses ini dapat berupa panghalusan permukaan produk dengan menggunakan amplas jika produknya terbuat dari kayu atau pelapisan permukaan dengan menggunakan warna cat agar tampilannya dapat lebih menarik dan awet.
Sahabat Wirausahawan dimanapun berada, perlu pula kita ketahui bersama bahwa kelancaran produksi Produk logistik dan transfortasi ini juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan (kesehatan dan keselamatan kerja (3K) dimana upaya ini bergantung pada bahan, alat dan proses yang digunakan dalam proses produksinya.
Setiap produk saat melalui proses pembentukan material sering kali menyisakan debu dan kotoran yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan, maka dari itu diperlukan alat bantu seperti masker, kaca mata, terutama pada proses finishing yang identik dengan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kulit dan mengganggu pernafasan, maka dari itu dibutuhkan pula sarung tangan serta masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain dari keselamatan kerja, hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sikap kerja yang rapi, teliti, hati-hati serta penuh konsentrasi. Hal ini tentunya akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja anda.
Mungkin cukup sekian dulu yang dapat saya jelaskan, semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan terimakasih.