Prakarya XI, Unsur Estetika dan Motif Ragam Hias Produk Kerajinan Bahan Lunak
Unsur kerajinan bahan lunak yang dibuat menjadi kerajinan memiliki beberapa unsur estetika yang terdiri dari dua jenis yang diantaranya adalah sebagai berikut ini.
- unsur estetika, dan
- unsur ergonomis.
1. Unsur Estetika dan Ergonmis Produk Kerajinan Bahan Lunak.
A. Unsur estetika.
Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan, yaitu nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mecerap objek seni atau sebagai objek yang memiliki unsur keindahan. Prinsip nilai estetis karya seni terdiri atas, kesatuan, keselarasan, keseimbangan, dan kontraks, sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, agung, ataupun senang.
B. Unsur Ergonomis.
Unsur ergonomis produk karya kerajinan bahan lunak alami dan buatan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi dan kegunaan. Terdapat beberapa unsur ergonomis karya kerajinan bahan lunak yang diantaranya adalah sebagai berikut;
- keluesan,
- kenyamanan, dan
- keamanan.
a. Unsur keluesan (flexibelity).
Unsur keluesan, yaitu keluesan dalam penggunaannya dengan kata lain bahwa dalam produk dipersyaratkan memberi kemudahan penggunaan agar pemakai tidak merasa kesulitan dalam menggunakannya.
b. Unsur kenyamanan (comfortable).
Unsur kenyamanan, yaitu nyaman pada saat digunakan, dengan kata lain produk kerajinan tersebut membuat penggunanya merasa nyaman saat menggunakan produk kerajinan tersebut.
c. Unsur keamanan (security).
Jaminan keamanan untuk orang yang menggunakan produk kerajinan bahan lunak tersebut dengan kata lain, orang yang menggunakan terhindar dari hal yang bersifat merusak/melukai penggunanya.
2. Motif Ragam Hias Kerajinan dari Bahan Lunak.
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghiasi karya kerajinan bahan lunak yang diantaranya adalah sebagai berikut;
- motif realis,
- motif geometris,
- motif dekoratif, dan
- motif abstrak,
a. Motif realis kerajinan bahan lunak.
Motif realis, yaitu bentuk yang dibentuk berdasarkan bentuk nyata yang ada pada alam sekitar seperti bentuk tumbuhan, hewan, batuan, awan, matahari, bintang, atau pemandangan alam.
b. Motif geometris kerajinan bahan lunak.
Motif geometris, yaitu motif yang memiliki bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contohnya, bentuk segi empat, segi tiga, lingkaran, kerucut, dan silinder. Motif ini merupakan motif tertua dalam model ragam hias sebab motif ini sudah ada sejak zaman prasejarah. Motif hias geometris antara lain, motif meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang, dan tumpal.
c. Motif dekoratif kerajinan bahan lunak.
Motif dekoratif, yaitu menggambar dengan maksud mengolah suatu permukaan banda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
Untuk mendapatkan motif ini perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan, kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif tersebut.
d. Motif abstrak kerajinan bahan lunak.
Motif abstrak, yaitu merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak sebab tidak menggambarkan objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca.
Itulah penjelasan singkat tentang unsur dan motif produk kerajinan bahan lunak yang semoga dapat memberi manfaat dan baca juga artikel terkait lainnya yang membahas tentang Pengertian, Jenis, Fungsi dan Contoh Kerajinan Bahan Lunak Alami dan Buatan. Terimakasih.
Sumber: Prakarya-Kemendikbud_RI-2019.