Bahan Baku Kerajinan Fungsional dari Limbah Padat
Bakan baku dari kerajinan fungsional sangat beragam, baik secara material, bantuk, warna, ataupun teksturnya. Produk kerajinan fungsional yang merupakan bagian dari gaya hidup dan fashion, memanfaatkan bahan limbah yang memiliki potensi untuk menghasilkan nilai estetika.
Bahan Baku Kerajinan Fungsional dari Limbah Padat |
A. Karakter dan Potensi Limbah Padat untuk Kerajinan Fungsional.
Produk kerajinan fungsional yang bukan bagian dari fashion, memanfaatkan material limbah yang memiliki karakter material sesuai untuk fungsi produk tersebut.
Pembuatan produk tas fashion dapat memanfaatkan material dengan warna menarik agar tas yang dihasilkan juga memiliki nilai estetik yang tinggi. Kegiatan bercocok tanam tentu membutuhkan air. Produk fungsional untuk bercocok tanam dapat memanfaatkan limbah plastik karena ketahanan meterial tersebut terhadap air.
Material limbah untuk produk kerajinan fungsional harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan produk yang hendak akan yang akan dibuat. Berikut beberapa contoh material bahan baku beserta karakter dan potensinya.
- Limbah botol minyak bekas, terdiri dari material plastik yang tebal dan kuat atau tahan terhadap air.
- Limbah kemasan sabun mandi bekas, terdiri dari material plastik yang berwarna warni dan kuat atau tahan terhadap air serta memiliki nilai estetika warna yang baik.
- Limbah Kertas, limbah yang berasal dari bahan yang tipis,rata dan halus. Limbah ini tidak tahan air, mudah terbakar dan mudah didaur ulang.
- Limbah kulit jagung, besumber dari buah jagung yang memiliki kulit yang dikeringkan, memiliki karakteristik permukaan yang kasar dan bergaris, kaku, dan mudah dibentuk, tidak tahan terhadap air.
B. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Kerajinan Fungsional.
Suatu produk kerajinan fungsional harus memiliki konstruksi yang baik agar aman dan nyaman pada saat digunakan. Konstruksi yang baik harus didukung dengan pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk yang baik pula.
Bahan Baku Kerajinan Fungsional dari Limbah Padat |
Material limbah plastik dengan tebal 18 mm tentunya lebih kuat daripada material plastik dengan ketebalan 10 mm. Material plastik dengan ketebalan 18 mm bentuk lengkungannya lebih kuat daripada lembaran plastik dengan ketebalan yang sama.
Bentuk lengkungan material plastik memiliki konstruksi yang lebih baik daripada bidang lembaran. Selain bentuk lengkung pada plastik, lipatan-lipatan yang dibuat pada sebidang kertas akan membuat konstruksinya lebih kuat.
Kekuatan konstruksi material juga dapat diperoleh dengan cara menganyam bahan menjadi suatu bidang. Bidang yang terbuat dari anyaman memiliki kekuatan daripada lembaran bahan yang bukan anyaman.
Selain itu, cara lain untuk membuat konstruksi yang kuat adalah dengan menyatukan beberapa lembar material menjadi beberapa lapisan dengan menggunakan bantuan lem atua teknik menjahit sehingga material menjadi lebih tebal dan kuat.
Produk fungsional dapat memanfaatkan satu atau beberapa (kombinasi) dari limbah sebagai bahan utama. Pada proses pembentukan produk dapat didukung dengan material tambahan seperti lem, benang jahit, tali, kawat, ataupun bahan baku tambahan seperti karet, resleting, velcro dan lainnya.
C. Bahan Baku Limbah di Sekitar Lingkungan.
Dalam proses produksi produk kerajinan fungsinal dari bahan limbah, tentunya harus memiliki bahan baku yang cukup sesuai dengan target produksinya. Setiap daerah tentunya memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda - beda sesuai dengan karakteristik wilayahnya.
Bahan Baku Kerajinan Fungsional dari Limbah Padat |
Wirausaha produk dari limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang berada diwilayah sekitarnya sebab hal tersebut dapat menekan biaya produksi. Biaya transportasi yang rendah tentunya akan membuat biaya produksi juga berkurang.
Demikianlah uraian singkat tentang bahan baku produk kerajinan fungsional berbahan libah tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber: Prakarya-Kemdikbud-RI.2018.