Jelaskan 8 Unsur – Unsur Visual dalam Seni Lukis
Dalam unsur visual seni lukis terdapat beberapa hal perlu diketahui yagn berkaian erat dengan visula itu sendiri dimana hal tersebut terdiri dari:
- Garis
- Warna
- Sifat warna
- Notasi warna
- Warna antara
- Warna hangat warna sujuk
- Warna kromatik dan akromatik, dan
- Warna objek dan warna pigmen.
Nah dari semua hal tersebut diatas, kita akan coba mengurai satu persatu apa fungsi dan kegunaannya masing – masing.
- Unsur – Unsur Visual dalam Seni Lukis.
1. Unsur Garis.
Titik tunggal dalam ukuran kecil memiliki tenaga dan dapat berperan sebagai awalan. Apabila titik digerakkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosok yang ditimbulkan disebut dengan “ Garis”.
Gais dapat berupa goresan yang dibuat diatas bidang, tetapi garis dapat pula mewakili bekas roda, tiang bambu, kawat, pancaran cahaya, ruang antara dua bangunan atau dinding, jalan yang melintasi kota, sungai, kontur tanah yang berkelak kelok, dan seterusnya.
Gatis dapat memberikan kesan gerak, ide atau simbol. Pada karya seni lukis, dapat mengekspresikan emosi tertentu, seperti bahagia, sedih, marah, teratur, kacau, dan lainnya. Secara fisik garis dapat dibuat menjadi tebal, tipis, kasar, halus, lengkung, berombak, memanjang dan lainnya.
Garis adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam seni lukis. Garis dapat diciptakan melalui:
Kontur, garis paling luar dari benda yang dilukis.
- Batas pemisah antara dua warna atau cahaya terang dan gelap.
- Lekukan pada bidang melingkar atau memanjang lurus, dan
- Batas antara dua tekstur yang berlainan.
Dari uraian diatas, kiranya dapat dimengerti, bahwa unsur garis dalam seni lukis dapat dipergunakan sesuai kebutuhan. Teknik penguasaan dan pengendalian garis dalam seni lukis memang memerlukan latihan yang intensif sebab tanpa latihan yang baik maka bakat tidka akan berkembang dengan baik pula.
2. Warna.
Secara teori fisika, warna ditimbulkan oleh sinar matahari, kita dapat memuktikannya dengan menyrotkan sinar matahari kesebuah kaca prisma maka sinar tersebut akan terurai menjadi beberapa sinar warna, yang disebut dengan spektrum warna.
Unsur – Unsur Visual dalam Seni Lukis |
Peran warna dalam kegiatan seni lukis sangatlah esensial, baik pada masa pra modern, masa modern, maupun masa posmodern. Secara umum, para pelukis memanfaatkan warna untuk menyatakan gerak, tegangan, jarak, deskripsi rupa alam, naturalis, ruang, bentuk, ekspresi atau makna simbolik.
Secara konfrehensif peran warna dalam seni lukis dapat dilihat dari segi sifat warna, notasi warna, warna objek, pigmen warna, yang semua hal tersebut sangat menetukan kualitas dari suatu cita karya seni lukis.
3. Sifat Warna.
Dalam hal sifat warna, dikenal 3 jenis sifat optis (optical property), yaitu hue, bolue, dan saturation.
- Hue, adalah tingkat kepekaan warna, misalnya merah, merah orange, atau hijau, biru, biru keunguan, dna lainnya.
- Volue, adalah fenomena kecemerlangan dan kesuraman warna. Nilai rendah adalah warna yang cenderung suram atau kegelapan, sementara nilai tinggi kecenderungan warna yang terang dan cemerlang.
- Saturation, adalah intensitas nada warna untuk menunjukkan warna menyala, dan warna yang suram. Semakin tinggi penggunaan warna maka akan semakin tinggi intensitasnya.
4. Notasi Warna.
Color Notation (notasi warna), adalah sistem klasifikasi atau identifikasi wanra menurut sifat optisnya. Pada konteks ini dikenal Sistem Munsell, Ostwald, Plochere, dan Sistem Maxwell.
Tatanan warna dalam the hues of the spectrum terdapat pada warna pelangi di alam.sedangkan dalam lingkaran warna dalam dilihat warna primer, merah, biru, dan kuning.
Warna sekunder adalah hijau, ungu, orange, ketiganya merupakan hasil dari pencampuran warna primer. Warna komplemeter letaknya bertlek belakang pada lingkaran warna, misalnya merah dan hijau, biru dengan orange,d an kuning dengan ungu.
Terang dan gelap diungkapkan dengan warna putih dan hitam. Sedangkan warna netral adalah abu – abu. Bila hue adalah nama suatu warna, volue adalah kecerahan dan kecemerlangan warna maka chroma adalah sifat kualitas, inttensitas, dan kejernihan warna.
5. Warna – warna Antara.
Setelah warna primer, sekunder, dan warna komplementer, dikenal juga warna - warna antara (intermediate color), seperti merah orange, merah ungu, biru ungu, hijau biru, kuning hijau, dan orange kuning. Sebenarnya dalam terori warna, jumlah warna yagn ada adalah 80 jenis warna.
6. Warna Hangat dan Warna Sejuk.
Dari lingkarna warna bisa juga ditentukan warna hangat panas dan warna sejuk – dingin. Warna yang memberikan efek kehangatan adalah merah, orange dan kuning, sementara hijau dan biru memberikan efek kesejukan.
7. Warna Kromatik dan Akromatik.
Warna kromatik terdiri dari warna hitam, putih, dan abu – abu. Selebihnya termasuk dalam warna akromatik, seperti merah, biru, kuning, hijau, orange, dan seterusnya. Dalam seni lukis, penggunaan warna tunggal sering diartikan sebagai warna kromatik, sementara penggunaan warna yang meriah, menggunakan banyak warna disebut dengan polycromatic.
8. Warna Objek dan Warna Pigmen.
Warna objek adalah warna yang terkena sinar warna spectrum, yang mengenai mekanisme mata pengamat adalah warna spectrum dengan panjang gelombang tertentu yang dipantulkan oleh objek pengamatan.
Jika objeknya biru, maka warna spectrum biru panjang gelombang birulah yang dicerap mata pengamat.Ini mengartikan bahwa pantulan warna tersebut adalah pentulan warna biru, sedangkan sisanya diserap oleh permukaan objek tersebut.
Warna pigmen atau coloring material yang berupa bubuk halus yang disatukan dengan zat pengikat, atau paint vehicle merupakan warna cat yang dikenal luas, seperti cat air, cat poster, gouache, tempera, cat minyak, akrilik dan lainnya.
Nah.. sampai disini semoga semua penjelasan tentang unsur – unsur visual dalam seni lukis tersebut diatas dapat membuat anda faham dan mengerti apa itu visual yang dimaksudkan dan apa kegunaannya dalam kaitannya dengan seni lukis. Cukup sekian dari kami dan terimakasih.
Sumber:Seni Budaya-Kemdikbud-RI-2018.