21 Jenis Tema dan Aliran Seni Rupa Nusantara Hingga Mancanegara
Jenis Tema dan Gaya atau Aliran Dalam Seni Rupa.
Tentunya kita sudah sama – sama tau apa itu seni rupa. Dari semua bentuk dan jenis seni rupa yang ada terdapat beberapa diantaranya merupakan karya – karya dari para seniman seniman – seniman perupa yang ternama
Misalnya karya Raden Saleh dengan mengusung tema “Berburu Banteng” yang dikenal sangat memiliki nilai estetik yang romantik dan taukah kalian apa nama alirannya?
Alirannya bisa anda temukan pada link di bawah setelah anda selesai dengan tema ini.
Dari judulnya terlihat seperti sadis namun justru tema karya seni rupa yang diusungnya tersebut justru menyusun tema Romantik yang justru bertolak belakang dengan judul karyanya.
Selain itu ada pula tema karya seni rupa mancanegara yang terkenal dan salah satunya adalah karya seni rupa dari Girodet yang mengusung tema romantik dengan judul “pemakaman Atala”.
Nah.. untuk pembahasan yang lebih luas, langsung saja kita ke materi utama berikut ini.
Tema Klasik/Romantik Oleh Raden Saleh "Berburu Banteng" |
Sahabat seniman dimanapun berada perlu diketahui bahwa proses penciptaan karya seni rupa, baik karya seni rupa nusantara atau mancanegara,
merupakan wujud dari pernyataan rasa batin yang dilatar belakangi suatu pandangan, idealisme dan prinsip yang dianut senimannya, juga atas situasi atau kondisi politik pada zamannya.
Selain itu, inivasi seni rupa atas pengaruh perkembangan zaman dan teknologi memungkinkan para seniman untuk bereksperimentasi dari segi teknik dan bahan dalam menciptakan karya seni rupa.
Selain dari hal tersebut, faktor lain yang juga memengaruhinya yakni dipicu oleh ketertarikan perupa pada lingkungannya ataukah perjalanan budaya dan kesenian yang melekat padanya menjadi sumber spirit setiap kali berkarya.
Baca juga: Tahapan Pameran Seni Rupa
Semua hal tersebut merupakan sumber pemicu lahirnya berbagai macam tema yang digarap oleh para perupa.
Nah... siapa saja dan apa saja tema karya seni rupa yang ada di nusantara dan mancanegara yang ada saat ini? Berikut uraianya.
Karya seni rupa dengan tema romantik atau klasik lebih cenderung memiliki objek karya yang diungkapkan dari segi keindahan, ketentraman, kedamaian atau kemolekan. Tema romantik muncul pada abad ke XIX.
Di mancanegara tepatnya di benua eropa beberapa karya dengan tema romantik seperti
- Davis - “kematian Marat” di Prancis,
- Gericault – “ Rakit Madussa “ di Paris,
- Girodet – “ Pemakaman Atala “ di Prancis, dan
- Eugene Delacroix “ Massakre di chios” Itali 1824.
Eugene Delacroix “ Massakre di chios” Itali 1824 |
Sedangkan di Indonesia sendiri, karya – karya dengan tema romantik atau klasik yang terkenal seperti:
- Raden Saleh – “ berburu banteng “,
- Wakidi – “ Balai desa di Minangkabau”,
- Basuki Abdullah “ Pelabuhan Sunda Kelapa”,
- Abdullah Suriasubroto – “ Hamparan sawah “,
- Wahdi – “ Karya ‘pemandanga’ ”, dan
- Mas Pringadie – “ Mooi Idie – Cara Pandang Kolonial”.
Nah.. itu untuk tema romantik atau klasik, sekarang kita masuk ke tema selanjudnya yaitu tema politik.
Baca juga: Seni Rupa Murni
Tema politik pada karya seni rupa merupakan penggambaran objek karya seni rupa yang berkaitan dengan situasi politik pada masa tertentu.
Para seniman dirasuki oleh jiwa nasionalisme yang ingin bangkit dari penindasan, revolusi perjuangan atau reformasi dan sebagainya.
Di Indonesia, lahirnya POETERA para seniman berkarya dengan tema revolusi perjuangan, ketindasan kehidupan rakyat bawah, seperti:
- "Laskar rakyat" oleh Joko Pekik,
- "Mengatur siasat" oleh Afandi,
- "Biografi i di malioboro" oleh Harijadi, dan
- "Pengantin revolusi" dan "Guerilla Figther" oleh Hendra Gunawan 1998 dan lainnya.
Pengantin Revolusi Karya Hendra Gunawan 1998 |
Sedangkan di mancanegara seperti di Eropa juga terdapat karya yang bertema Politik seperti karya – karya seni rupa berikut:
- "Sumpah Keluarga Horatius" oleh oleh Louis David yang melukis sebagai bentuk kritikan kepada penguasa sebelum revolusi prancis meletus.
- "Kebangkitan" oleh Piero Della Francesca dan lainnya.
Kita menuju selanjudnya yaitu tema Historis.
Karya yang bertemakan tentang sejarah atau tema Historis cukup banyak di temukan di nusantara maupun di mancanegara.
Tema historis pada karya seni rupa menjadi penanda terhadap suatu peristiwa yang pernah ada dan terjadi di masa lalu bahkan peristiwa yang jauh sebelu sebelum suatu peristiwa terjadi atau pula sosok pelaku yang pernah ada yang kemudian diwujudkan dalam sebuah bentuk karya seni rupa.
Di Indonesia,
- lukisan goa leang- leang pada masa prasejarah memberikan arti dalam peradaban manusia.
- Lukisan pangeran diponegoro menjadi tanda dalam perlawanan penjajah.
- Monumen proklamasi di Jakarta mengingatkan akan peristiwa sejarah yang berarti bagi bangsa Indonesia.
- Lukisan panglima Jenderal Sudirman dalam peperangan dan lainnya,
Kesemua bentuk karya seni rupa tersebut merupakan karya seni yang bertemakan sebuah Historis.
Tugu Proklamasi oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta |
Dimancanegara sendiri,
- Rigauld pada awal abad ke-18 mencoba mengabadikan Raja Lois XIV dengan melukis potretnya dengan menggunakan Corak Barok.
Karyanya ini merupakan salah satu wujud karya yang betema historis, yang mengingatkan bahwa salah satu Raja yang pernah memerintah di Prancis adalah Raja lois XIV dan masih banyak lagi karya dengan tema historik lainnya.
Selanjdunya kita menuju ketema Budaya.
Tema budaya juga diwarnai oleh latar belakang kultur senimannya. Budaya dijadikan sebagai inspirasi dalam berkarya seni rupa.
Karena itu, karya seni rupa yang bertemakan budaya cukup banyak kita temui di nusantara bahkan di mancanegara.
Di Indonesia, terdapat beberapa karya yang terkenal diantaranya sebaai berikut:
- Sunaryo menampilkan tema “patung asmat” di Papua,
- Iyoman irawan dan Dewa Putu Bedil menampilkan tema “ masyarakat bali “
- Supono mengangkat tema " Relief Borobudur",
- Abdul Kahar Wahid dan Yabu M, mengangkat tema "Lontara", dan
- Zainal Beta dan Ahmad Fauzy, mengangkat tema "budaya Bugis Makassar" dan lainnya.
Lontara karya Abdul Kahar Wahid |
Baca juga: Tujuan Berkarya Seni Rupa
Sedangkan di mancanegara terdapat pula beberapa karya seni rupa dengan tema yang sama seperti yang di buat oleh beberapa seniman berikut:
- Renoir dengan karyanya “ Moulin de Ia Galette “,
- Edgar Degas dengan karyanya “ Dancer With Bouquet, Bowing”,
- Ernst Ludwing Kirchner dengan karyanya “ Negro Dance” dan lainnya.
Berikutnya kita kita menuju ke tema Sosial atau Kemasyarakatan.
Dinamikan seni rupa nampak melalui perubahan dari pengaruh sosial kemasyarakatan yang ada pada zamannya.
Dalam berbagai hubungan dan interaksi manusia melahirkan kejadian – kejadian atau peristiwa yang menarik, sehingga banyak seniman perupa yang tertarik untuk mengabadikan peristiwa tersebut melalui karya seni rupa.
Adapun karya – karya seni rupa para seniman seni rupa Indonesia yang terlibat dalam tema sosial tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
- Barli dengan karyanya “ pengamen ”,
- S. Sudjojono dengan karyanya “ Kerja ibu dan Ibu menjahit”,
- Inanta Hadi Pranoto dengan karyanya “ Pasar Bandung”,
- Zaenal Beta dengan karyanya “ Pasar Pa’baeng – baeng” dan lainnya.
Untuk seniman mancanegara yang mencoba membuat karya seni rupa dengan tema sosial diantaranya adalah:
- Max Beckman dengan karyanya “ Family Ficture “, dan
- Gustave Courbet dengan karyanya “ Pemecah batu “ dan lainnya.
Selanjudnya kita menuju ke tema seni rupa yang ke enam yaitu seni rupa dengan tema Lingkungan.
Lukisan Tanah karya Zaenal Beta |
6. Tema Lingkungan.
Kita semua tentu tahu bahwa lingkungan juga sangat banyak membawa pengaruh besar terhadap tema dari karya seni rupa para senian perupa.
Penggambarannya nampak nyata dalam dalam mengambil dan menangkap dari lingkungan sekitarnya, misalnya alam sekitar dan alam benda, tumbuhan, atau hewan.
Para seniman perupa menjadikan lingkungan sebagai bagian dari kesenangannya dan menjadiannya tema dalam karyanya.
Di Indonesia, karya – karya seni rupa dengan tema Lingkungan ini bisa ditemui dalam karya seniman berikut, seperti:
- Karto Yudo Kusumo dengan karyanya “ Anggrek “,
- Popo Iskandar dengan karyanya “ kucing “,
- Budiman dengan karyanya “ ayam jago “,
- Auke Cornalis Connega dengan karyanya “ Between dream and reality”, dan
- Zaini dengan karyanya “ Kambing”.
Dimancanegara, perupa yang mengangkat tema ini diantaranya:
- Juan Gris dengan karyanya “ The car and guitaris”,
- Pablo Picasso degan karyanya yang mengangkat “ alam benda” sebagai karyanya,
- Pisanello dengan karyanya “ Studi menggambar kuda”(1397/9 – 1455),
- Giancomo Balla dengan karyanya “ Burung Walet” dna lainnya.
Tema yang terakhir adalah tema religius, berikut uraiannya
Baca juga: Bentuk, Teknik dan Jenis Seni Patung
Pengaruh dari faham atau ajaran yang dianut oleh seniman perupa menjadi spirit dan ide dalam berkarya sehingga ide tersebut mengental dalam karya – karyanya.
Terdapat banyak karya – karya seni rupa dengan tema religius atau spiritualisme ini di Indonesia yang diantanya adalah:
- Ketut kobot dengan karyanya “ Sesajen”,
- Amri Yahya dengan karyanya “ Iqra’ (baca)”1993
- Hendra Buana dengan karyanya “ Sahidallah”1997,
- Oh Supono dengan karyanya” Ucapan Ritual Ngaben”1990,
- Affandi dengan karyanya “ Masjid Baitulrahman”,
- A.D Pirous dengan karyanya “ Surah – surah”, dan
- Ahmad Sadali dan Abay Subarna dengan karyanya “ Kaligrafi”.
Ka'bah karya Affandi |
Sedangkan di mancanegara para seniman perupa yang mengusung tema religius atau magis ini adalah:
- Paul Gauguin dengan karyanya “ Yakup bergulat Malaikat “1988,
- Rubens dengan karyanya “ Penurunan dari salip” 1611 - 1614,
- Termasuk karya patung dewa wisma, patung syiwa, patung dewa Whisnu di India yang kesemuanya itu merupakan karya seni rupa dengan tema Religius/magis atau spiritual.
Sahabat seniman sekalian, sampai disini mungkin kita semua sudah bisa mengerti bahwa seni rupa sangat memiliki beragam jenis tema dimana semua tema tersebut memiliki unsur – unsur yang bersumber dari alam ini dan seisinya.
Mas.. kok cuma 7 poin ya yang dibahas.. padahal judulnya 21 jenis tema dan aliran seni rupa.. lainnya mana mas ?
Saya ngerti bro tapi ketahuilah bahwa tidak hanya tema saja namun di balik semua itu, terdapat pula Gaya atau Aliran didalamnya.
Gaya atau aliran seni rupa ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dari tema itu sendiri sob jadi, yang akan kita bahas di artikel selanjudnya, dan..
Tentunya Pembahasan kita selanjutnya ini juga tidak akan kalah banyak dan tidak akan kalah menarik untuk dibahas, yaitu tentang 14 Gaya / Aliran Seni Rupa Nusantara dan Mancanegara yang menjadi kelanjutan dari artikel ini.
Jadi kalau dijumlah berarti semuanya udah 21 kan.. ? soalnya kalau dibahasnya dalam satu artikel saja takutnya kalian bosan karena kepanjangan dan membuat mata kalian lelah. hitung - hitung artikel berikutnya itu adalah babak kedua sob jadi istirahat sejenak dulu lah..
Untuk sementara cukup sekian dan kesimpulan dari tema ini akan kita bahas setelah uraian tentang gaya atau aliran dalam seni rupa tersebut sudah kita selesaikan. Cukup sekain dan terimakasih. (Sumber: Kemdikbud-RI,2005).