Kritik Karya Seni Rupa dan Apresiasi Halam All
Pengertian, Jenis, Fungsi dan Tahapan Menulis Kritik Karya Seni Rupa
1. Pengertian Kritik dalam Karya Seni Rupa
Pengertian Kritik karya seni rupa dan apresiasi. Agar bisa memahami serta menciptakan kritik karya seni rupa, anda harus mengerti terlebih dahulu tentang pengertian dan kegiatan apresiasi karya seni rupa. Pada umumnya, istilah apresiasi seni rupa atau apresiasi karya seni bermakna memahami kesesluruhan tentang asal - usul karya seni rupa serta menjadi peka terhadap bentuk atau sisi estetikanya.
Apresiasi bisa di diartikan berbagi pengalaman antara seniman atau perupa dan penikmat seni, bahkan juga ada yang menyatakan, bahwa menikmati karya seni sama artinya dengan menciptakan kembali.
Dengan kata lain, bahwa apresiasi karya seni bisa diartikan sebagai usaha untuk memahami berbagai hasil karya seni dengan semua permasalahannya serta menjadi lebih sensitif terhadap nilai – nilai estetik yang terdapat didalam suatu karya seni.
Maka dari itu, setelah mengerti serta menyadari sepenuhnya tentang asal - usul sesuatu hasil karya seni rupa serta menjadi lebih peka terhadap sisi estetiknya maka seseorang diharapkan bisa menikmati serta menilai karya seni tersebut sebagaimana mestinya (Soedarso, 1990).
Terdapat 2 jenis fungsi dalam aktifitas mengapresiasi seni rupa, yaitu (1), agar supaya kita bisa meningkatkan serta memupuk kecintaan kita terhadap karya bangsa sendiri dan juga kecintaan kita terhadap sesama manusia.
Fungsi selanjudnya (2) memiliki sifat yang khusus, yakni terdapat hubungan dengan aktifitas mental kita yakni menikmatin, menilainya, mengempati serta hiburannya. Apresiasi seni juga sangat besar manfaatnya bagi budaya Indonesia. Dengan melalui aktifitas mengapresiasi seni di Indonesia, kita dapat lebih mengenal serta menghargai budaya bangsa kita sendiri.
Dalam materi pembelajaran seni di sekolah, aktifitas apresiasi dimanfaatkan sebagai metode pembelajaran seni. Dengan aktifitas apresiasi seni, kita tidak hanya belajar untuk memahami atau menghargai karya seni, namun juga kita dapat mengimplementasikannya dengan tujuan untuk menghargai bermacam perbedaan yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap peduli kita terhadap karya seni rupa serta terhadap warisan dari budaya bangsa yang lainnya dapat ditumbuhkan dengan pembelajaran apresiasi seni ini.
Pengertian dari kata kritik dalam bidang seni bukan diartikan sebagai ancaman yang menyudutkan hasil karya seni atau pembuatnya. Hampir serupa dengan apresiasi, kritik seni pada hakikatnya merupakan aktifitas menanggapi suatu karya seni.
Perbedaannya ada pada inti dari kritik untuk seni yang lebih bertujuan untuk memberitahukan tentang kelebihan serta kekurangan dari suatu karya seni. Keterangan tentang kelebihan serta kekurangan ini dimanfatkan dalam berbagai aspek, terutama sebagai alat untuk memperlihatkan kualitas dari suatu karya.
Para ahli di bidang seni umumnya menanggapi bahwa kegiatan kritik seni rupa diawali dari kebutuhan untuk mengapresiasi kemudian melangkah pada kebutuhan untuk memperoleh kesenangan dari kegiatan mendiskusikan berbagai hal yang ada kaitannya dengan karya seni tersebut.
Sejalan terhadap tumbuh kembangnya pemikiran serta kebutuhan khalayak akan dunia seni, Aktifitas kritik seni kemudian berkembang untuk memenuhi bermacam fungsi sosial lainnya.
Kritikan pada suatu karya seni tidak hanya sekedar bertujuan untuk memperbaiki kualitas suatu pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya, tetapi juga digunakan sebagai batas standar untuk meningkatkan kualitas mulai dari proses hingga hasil karya seni.
Kritik serta penilaian yang disampaikan oleh seorang ahli seni rupa tersohor sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap persepsi para penikmat terhadap kualitas suatu karya seni rupa bahkan dapat memengaruhi price atau nilai ekonomis dari suatu karya seni.
Pada dunia pendidikan, aktiftas mengkritisi karya seni dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi dalam proses pembelajaran karya seni. Kekurangan yang terdapat pada sebuah karya dapat dijadikan seabgai bahan analisis guna meningkatkan kualitas dari proses pembelajaran maupun hasil belajar tentang karya seni.
Baca juga: 6 Jenis aliran dalam Seni Lukis.
2. Jenis Kritik Karya Seni Rupa.
Kritik terhadap suatu karya seni rupa memiliki perbedaan dari segi tujuan serta kualitas. oleh karena perbedaan tersebut, maka akan kita akan menjumpai beberapa jenis kritikkan dari karya seni rupa tersebut berdasarkan pada pendekatannya sama seperti yang telah diutarakan oleh Feldman (1967), yaitu kritik populer, kritik jurnalistik, kritik keilmuan, serta kritik pendidikan.
Pemahaman kita terhadap keempat jenis kritik terhadap seni rupa tersebut dapat menghantarkan nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni rupa. Setiap jenis kritik memiliki ciri atau kriteria, media atau alat: bahasa, cara atau metode, sudut pandang, target atau sasaran, serta materi yang tidak sama. keempat kritik seni rupa tersebut mempunyai fungsi yang mengkhususkan pada masing-masing keperluannya.
Selain dari jenis kritikan yang diutarakan oleh Feldman, berdasarkan atas titik tolak atau landasan pemikiran yang digunakan, dikenal juga beberapa jenis kritik lainnya yaitu: kritik formalistik, kritik akpresivistik serta Kritik instrumentalik.
Kritik formalistik menilai kualitas karya seni berdasarkan konfigurasi dari unsur-unsur pembentuknya, prinsip penataannya, teknik yang digunakan, bahan serta medium yang dimanfaatkan dalam berkarya seni rupa.
Baca juga: 4 Tujuan Karya Seni Lukis
Bila kritik formalistik lebih condong pada penilaian dari segi aspek formalnya, maka kritik ekspresivistik lebih pada nilai dari sebuah karya berdasarkan atas kualitas gagasan serta perasaan yang hendak dikomunikasikan oleh seniman perupa melalui karya seninya. Aktiftas mengkritik ini pada umumnya memberikan tanggapan terhadap kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi serta visualisasi objek yang ditampilkan dalam sebuah karya seni rupa.
Adapun Jenis- jenis kritikan lainnya adalah kritik Instrumentalistik, yaitu kritik seni rupa yang lebih condong kepada penilaian karya seni berdasarkan atas kemampuannya untuk mencapai tujuan moral, religius, politik, dan psikologi. Pada pengimplemetasiannya, penggunaan jenis kritik karya seni ini menyesuaikan dengan jenis serta tujuan dari pembuatan karyanya.
3. Fungsi Kritik Karya Seni Rupa.
Kritik dalam karya seni rupa sangat berperan penting dalam dunia seni rupa serta dalam pendidikan seni. Adapun fungsi dari kriitik seni rupa yang utama adalah berfungsi untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara perupa, karya dan penikmat seni.
Komunikasi antara karya yang tersaji untuk khalayak sebagai penikmat seni membuahkan interaksi timbal balik antara keduanya. Untuk seorang perupa, Kritik seni rupa berfungsi untuk menditeksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan yang terdapat pada karya seninya, meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan terhadap karya seni yang berkualitas.
Baca juga: Apresiasi seni rupa, musik dan teater
4. Tahapan Menulis Kritik Karya Seni Rupa.
Kita mungkin pernah melakukan apresiasi dan kritik lisan terhadap suatu karya seni rupa dan ketika hal itu terjadi maka disadari atau tidak kita telah melakukan sebagian dari kritik dan apresiasi seni rupa. Nah.. untuk melakukannya, beberapa tahapan kritik seni rupa tersebut dapat kita gunakan dalam mengkritisi sebuah karya seni rupa.
Tahapan – tahapan menulis kritik karya seni rupa diantaranya adalah sebagai berikut.
- Mendeskripsi karya seni rupa.
- Menganalisis karya seni rupa.
- Menafsirkan karya seni rupa, dan
- Menilai karya seni rupa.
a. Mendeskripsi karya seni rupa.
Mendeskripsi yaitu tahap kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala hal yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil suatu kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan karya seni rupa dengan baik, kita harus mengetahui istilah – istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa sebab tanpa pengetahuan tersebut maka kita akan kesulitan untuk melakukan pendeskripsian fenomena karya yang dilihat.
b. Menganalisis karya seni rupa.
Analisis formal merupakan tahapan kritik karya seni dengan tujuan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur – unsur pembentuknya. Pada tahapan ini kita harus memahami unsur – unsur seni dan prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
c. Menafsirkan karya seni rupa.
Menafsikan (menginterpretasikan) yaitu penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang dijadikan ide dari suatu karya seni rupa, seperti temanya, simbol yang dihadirkan, dan masalah – masalah yang dikedepankan.
Penafsiran ini memiliki sifat yang sangat terbuka dan dipengaruhi sudut pandang dan wawasan. Semakin luas waswasna kita maka akan semakin luas kaya interpretasi karya yang dikritisi. Agar wawasan kita bertambah luas maka kita harus banyak mencari informasi dan membaca khsusnya yang ada kaitannya dengan karya seni rupa.
d. Menilai karya seni rupa.
Tahapan menilai atau evaluasi merupakan ciri dari kritik karya seni rupa yang menjadi tahapan untuk menentukan kualitas suatu arya seni rupa bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik itu dari aspek formal ataupun dari aspek konteks.
Mengevaluasi secara kritis dapat kita lakukan dengan beberapa langkah – langkah diantaranya adalah sebagai berikut.
- Membandingkan dengan sebanyak mungkin karya yang dinilai dengan karya lainnya yang sejenis.
- Menetapkan tujuan atau fungsi dari karya yang dinilai atau yang dikritisi.
- Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan”berbeda” dari karya seni rupa yang telah ada sebelumnya, dan
- Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
Sampai disini uraian singkat tentang Kritik karya seni rupa tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber: Sbk.Kemendikbud-RI.2017.