Komponen Evaluasi Hasil Usaha Kelas X
Ilmucerdasku.com- Evaluasi adalah proses yang dilakukan setelah suatu kesimpulan didapatkan, tetapi ada hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan arah pencapaian tujuan, seperti pada proses produksi barang/jasa, sumber daya manusia pendukung proses produksi, serta yang terlibat dalam proses usaha.
Bagi seorang pelaku usaha mandiri, evaluasi menjadi sarana pembelajaran serta proses pengembangan diri.
Dalam proses evaluasi, dapat ditemukan hal-hal baru atau strategi baru untuk mencapai tujuan usaha. Mari belajar tentang komponen evaluasi hasil usaha.
Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha
Berikut ini hal-hal yang perlu dievaluasi dalam sebuah pelaksanaan usaha:
a. Posisi keseluruhan usaha yang berguna untuk mengetahui pencapaian yang telah diraih dari seluruh pelaksanaan usaha dalam periode tertentu sehingga dapat dilihat modal yang habis, pendapatan yang dihasilkan, serta utang piutang dengan pihak lain.
b. Posisi Usaha yaitu apakah usaha yang dilakukan mengalami kemunduran atau kemajuan. Posisi keuangan menjadi patokan utama dalam evaluasi ini.
Cara yang dilakukan ialah membandingkan hitungan keuangan saat awal membangun usaha dan setelahnya dengan jarak waktu antara 3-6 bulan atau satu tahun sekali.
c. Langkah perbaikan atau pengembangan setelah hasil usaha didapatkan. Para pelaku usaha menganalisis kesalahan sehingga mereka dapat melakukan langkah efektif untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan menjalankan usaha dengan baik.
Namun jika hasil evaluasi telah menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan telah sehat dan memiliki nilai keuangan yang stabil maka segera lakukan pengembangan usaha sehingga menghasilkan pencapaian yang lebih tinggi dari sebelumnya.
d. Pikirkan target selanjutnya dalam pengembangan usaha karena setelah ditemukan keuntungan yang dihimpun saat evaluasi, laba tersebut dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan sebagai modal merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya.
Hasil evaluasi usaha yang baik memuat beberapa hal berikut:
a. Penentuan strategi dan arah bisnis yang akan dicapai telah berada pada jalur yang sama.
b. Dalam menjalankan bisnis, pelaku bisnis dianggap mampu menggunakan tim sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kreativitas yang baik.
c. Pelaku bisnis dan sumber daya manusia pendukungnya dianggap mampu menilai situasi dan lingkungan bisnis sesuai dengan perubahan yang terjadi.
d. Pelaku bisnis dan sumber daya manusia pendukungnya dianggap mampu membuat pengaturan dalam pembagian kerja, distribusi, dan aliran kerja sesuai dengan rencana.
e. Pelaku bisnis telah mampu mendelegasikan tugas dan kewajiban dalam mengelola bisnis kepada tim sumber daya manusia yang mendukung keberlanjutan bisnis.
Pengembangan Usaha Secara Berkesinambungan.
Pengembangan Bisnis Berkelanjutan Selain evaluasi satu sisi untuk melihat kualitas perusahaan, pelaku bisnis dapat meningkatkan kualitas dan potensi perusahaan secara berkelanjutan dengan metode benchmarking.
Benchmarking adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja (performance) dan pengembangan praktik terbaik untuk perusahaan.
Pengukuran benchmarking berguna untuk mengukur dan memahami kinerja pelaku bisnis sendiri, serta kinerja sumber daya pendukung lainnya, sehingga bisnis yang dijalankan akan menjadi lebih baik di masa depan dan sebagai intropeksi bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan kualitas personal.
Sebelum melakukan benchmarking, pelaku bisnis harus mengevaluasi hal-hal berikut:
a. memiliki sumber daya manusia yang handal untuk bekerja dalam tim,
b. memiliki sumber daya manusia yang kuat dalam menjalankan bisnis dengan segala masalahnya,
c. memiliki sumber daya sesuai dengan kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan,
d. memiliki sumber daya yang tepat
e. memiliki keterampilan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia pendukung bisnis,
f. menjadi pemimpin yang mampu meningkatkan kualitas dengan modal minimal,
g. menjadi pemimpin yang mempengaruhi sumber daya manusia lain yang terlibat dalam implementasi bisnis,
h. memiliki manajemen yang mampu membuat perubahan, i. memiliki rencana bisnis jangka pendek dan jangka panjang untuk tujuan yang jelas.
3. Tujuan Evaluasi Kegiatan Bisnis
Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui posisi bisnis yang sedang dijalankan dan perubahan yang terjadi sejak awal bisnis berjalan.
Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan strategi yang tepat dalam menentukan target bisnis selanjutnya.
Alat-alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi bisnis adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah
b. Menggunakan laporan kinerja organisasi
c. Menyusun bagan alur untuk menentukan kemungkinan risiko terjadi pada setiap tahap
d. Inspeksi langsung
e. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit
f. Melakukan benchmarking dengan pihak eksternal untuk berbagi pengalaman
g. Melakukan analisis bentuk kerjasama
h. Melakukan analisis lingkungan dan analisis sosial.
C. Ringkasan.
Evaluasi adalah proses yang dilakukan saat kesimpulan telah diperoleh, namun ada hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan arah mencapai tujuan, seperti dalam proses yang terkait dengan produksi barang / jasa atau dalam sumber daya manusia yang mendukung proses produksi dan yang terlibat dalam proses bisnis.
Hal-hal yang perlu dievaluasi dalam menjalankan bisnis, yaitu posisi bisnis secara keseluruhan, posisi bisnis, langkah-langkah untuk perbaikan atau pengembangan setelah hasil bisnis diperoleh, memikirkan target berikutnya dalam pengembangan bisnis.
Hasil evaluasi bisnis yang baik mencakup hal-hal berikut: menentukan strategi dan arah bisnis, pelaku bisnis mampu mempekerjakan tim, mampu menilai situasi dan lingkungan bisnis, mampu membuat pengaturan dalam pembagian tugas, distribusi, dan aliran kerja sesuai dengan rencana, dan mampu mendelegerikan tugas dan kewajiban dalam mengelola bisnis.
Benchmarking adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja (kinerja) dan pengembangan praktik terbaik untuk perusahaan.
Benchmarking berguna untuk mengukur dan memahami kinerja pelaku bisnis itu sendiri, serta kinerja sumber daya pendukung lainnya, untuk membuat bisnis yang sedang dijalankan menjadi lebih baik di masa depan dan sebagai introspeksi bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan kualitas pribadi.
Alat-alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi bisnis adalah sebagai berikut: daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah, laporan kinerja organisasi, menyusun bagan alur, inspeksi langsung, melakukan interaksi intensif dengan unit-unit, melakukan benchmarking dengan pihak eksternal untuk berbagi pengalaman, melakukan analisis untuk bentuk kerjasama, analisis lingkungan, dan analisis sosial.
Penutup.
Mungkin cukup sekian apa yang bisa kami sampaikan terkait Evaluasi Hasil Usaha Tersebut di atas semoga bemanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.