Pengertian, Jenis, Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak Alam dan Buatan
Jenis dan Karakteristik Kerajinan dari Bahan Lunak Alam maupun Buatan
Sahabat ilmucerdasku.com dimanapun berada. Perlu diketahui bersama bahwa sebagai bagian dari dunia kerajinan, bahan lunak memiliki peran penting dalam pembuatan berbagai produk kreatif.
Bahan lunak dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama yaitu bahan lunak alam dan bahan lunak buatan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua jenis bahan lunak tersebut beserta karakteristik yang dimilikinya.
1. Bahan Lunak Alam
Bahan lunak alam adalah jenis bahan yang diperoleh dari sumber daya alam tanpa campuran atau kombinasi dengan bahan buatan.
Contoh dari bahan lunak alam antara lain adalah tanah liat, kulit, getah nyatu, bubur tisu, dan lour clay.
a. Tanah Liat
- Tanah liat memiliki beragam warna, tetapi semuanya berasal dari warna alami tanah, seperti cokelat muda, tua, keabu-abuan, dan cokelat keputihan.
Warna ini tergantung pada kandungan masing-masing tanah, dengan kandungan kaolin yang lebih tinggi menghasilkan warna putih, stoneware lebih kehitam-hitaman/keabu-abuan, dan earthenware terlihat cokelat kemerahan.
-Tanah liat stoneware dapat dibakar hingga 1300OC, sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.
- Tanah liat rentan hancur jika tidak melalui proses pembakaran, dan setelah dibakar, hasil kerajinan ini disebut keramik.
- Tanah liat dicampur dengan air.
- Pewarnaan pada tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC) atau hanya dengan pewarna cat setelah dibakar bisquit (900OC).
b. Kulit
- Kulit berasal dari hewan yang telah disamak sehingga mudah dibentuk.
- Kulit memiliki beragam warna, seperti hitam, putih, cokelat, atau krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.
- Saat terbakar, kulit alami akan berbau seperti sate.
- Kulit tidak tahan air, sehingga akan rusak jika terkena air dan merusak strukturnya.
c. Getah Nyatu
- Getah nyatu adalah getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.
- Warna putih pada getah nyatu memungkinkan untuk menerapkan berbagai warna menggunakan pewarna alami, sehingga warnanya tampak lebih alami dan tidak terlalu mencolok.
- Untuk membentuk getah, harus dimasak terlebih dahulu agar menjadi lunak dan elastis.
- Meskipun getah akan melunak jika dipanaskan, seiring waktu, ia akan mengeras.
d. Flour Clay
- Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.
- Flour clay juga dicampur dengan air.
- Kerajinan dari flour clay tidak tahan air dan mudah rusak jika terkena air.
- Pewarnaan pada flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau pewarna sintetis untuk menghasilkan warna-warna yang cerah.
2. Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan yang diolah oleh manusia dari bahan kimia dan campuran lainnya dengan tujuan untuk menciptakan efek duplikasi bahan alam yang bersifat lunak.
a. Polymer Clay dan Plastisin
- Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang mirip, dengan beragam warna cerah dan tekstur yang padat lunak.
- Perbedaan utama adalah polymer clay tidak mengandung minyak, sementara plastisin mengandung minyak.
- Saat dikeringkan, polymer clay akan mengeras, sementara plastisin tetap lembut seperti semula.
b. Fiberglass
- Fiberglass memiliki struktur cair, tetapi akan mengeras saat mengering.
- Fiberglass dapat dibentuk ketika setengah mengeras.
- Kerajinan fiberglass dibuat dengan mencetak atau mencor menggunakan katalis yang memungkinkan proses pengeringan yang cepat.
- Pewarnaan pada fiberglass dapat dilakukan saat masih dalam keadaan cair atau setelah mengering.
- Fiberglass memiliki daya tahan dan kekuatan yang baik, serta dapat membentuk kerajinan yang transparan seperti kaca atau air.
c. Lilin dan Parain
- Lilin dan parain berbentuk padat, tetapi akan meleleh saat dipanaskan.
- Pembuatan kerajinan dari lilin dan parain biasanya melalui proses cetak atau cor.
- Pewarnaan pada lilin dilakukan saat lilin masih dalam keadaan cair.
- Lilin atau parain dapat dicampur dengan aroma pewangi untuk memberikan sensasi yang lebih saat digunakan.
- Sisa lelehan lilin atau parain dapat dipanaskan dan dicetak kembali.
d. Gips
- Gips berbentuk bubuk dan dicampur dengan air hingga menjadi adonan yang kental. Adonan ini akan mengeras jika didiamkan, sehingga pengolahan gips biasanya dilakukan dengan mencor atau mencetak.
- Pewarnaan pada gips umumnya dilakukan setelah produk jadi.
- Gips mudah pecah, sehingga perlu hati-hati saat bekerja dengan bahan ini.
e. Sabun
- Sabun berbentuk padat sehingga dapat langsung diukir saat dalam kondisi padat.
- Sabun juga dapat diparut atau dihaluskan dan dibentuk seperti lour clay.
- Sabun akan mengeras saat didiamkan.
- Pewarnaan pada sabun dilakukan dengan mempertahankan warna sabun asli atau dengan menambahkan pewarna saat proses pembuatan adonan sabun.
Nah demikianlah teman – teman penjelasan singkat tentang jenis dan karakteristik kerajinan bahan lunak alam dan buatan tersebut diatas, semoga bermafaat bagi kita semua dan terimakasih.
Sumber: KEMDIKBUD-RI.2017